Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Februari 2012

PAPARAN PENELITIAN P. SENI RUPA


Penelitian dewasa ini berarti pencarian teori, pengujian teori, atau pemecahan suatu masalah. penelitian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan, mencari dan menganalisis fakta-fakta suatu masalah. Sehingga penelitian merupakan upaya untuk mencari jawaban atas permasalahan-permasalahan yang dilakukan secara sistematis, menurut penalaran manusia dan didukung data empirik, sehingga dapat diperoleh kebenaran objektif (kebenaran ilmiah). Sedangkan penelitian dalam pendidikan seni rupa merupakan penelitian yang dilakukan dalam lingkup pendidikan khususnya pendidikan kesenirupaan.

Pada hakikatnya penelitian mempunyai fungsi penemuan, pengujian kebenaran, dan pengembangan pengetahuan. Berdasarkan fungsi-fungsi penelitian tersebut dapat diidentifikasikan fungsi-fungsi penelitian lainnya; misalnya fungsi pemecahan masalah, fungsi kebijaksanaan dan fungsi penunjang pembangunan. Dalam bidang penelitian pendidikan seni rupa, fungsi pemecahan; masalah dapat berupa berkenaan dengan kualitas pengajaran, kualitas hasil belajar, relevansi pendidikan seni rupa dan lain-lain.

Dalam fungsi kebijaksanaan dalam pendidikan seni rupa; misalnya meliputi kurikulum, pendidikan guru seni, guru bidang studi seni, dan lain-lain. Pada fungsi kebijaksanaan dalam penelitian pendidikan seni rupa umumnya dilakukan untuk merumuskan kebijaksanaan dalam rangka perbaikan kinerja personal (guru pendidikan seni rupa) atau lembaga. Penelitian ini pada hakikatnya hampir sama dengan penelitian pemecahan masalah, perbedaannya pada ruang lingkup manfaat dan pemanfaatanhasil penelitiannya. Fungsi penunjang pengembangan artinya penelitian dilakukan untuk kepentingan pembangunan; misalnya peranan pendidikan seni rupa dalam pembangunan moral, peranan pendidikan seni rupa dalam program pembangunan pariwisata dan sebagainya.

Konsep

Istilah konsep dalam kegiatan penelitian lazim digunakan oleh peneliti untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu, ide atau makna tertentu, dengan menggunakan sebuah kata atau lebih atau symbol tertentu. Konsep adalah istilah yang terdiri dari satu kata atau sederetan kata yang menggambarkan dan menjelaskan ide tertentu yang secara langsung dapat diamati. Konsep mutlak ditegaskan dalam kegiatan penelitian dan disesuaikan dengan pendekatan atau bidan yang secara khusus melingkupinya.

Konsep dalam penelitian seni rupa misalnya; istilah membentuk dalam seni rupa dideskripsikan sejelas mungkin, sehingga tidak terjadi kesalahan pengertian dan mengakibatkan putusnya komunikasi dengan pembacanya. Pembaca harus mempunyai pemahaman yang sama dengan peneliti bahwa yang dimaksud dengan “membentuk” adalah membuat atau berkarya patung yang dapat diwujudkan melalui teknik-teknik membutsir, kontruksi, cukil dan cetak.

Hipotesis

Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang tingkah laku, gejala-gejala, atau kejadian tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Suatu hipotesis adalah pernyataan masalah yang spesifik. Karakteristik hipotesis yang baik adalah: dapat diteliti, menunjukkan hubungan antara variable-variabel, dapat diuji, mengikuti temuan-temuan penelitian terdahulu.

Adapun fungsi-fungsi hipotesis, yaitu: membimbing pikiran peneliti dalam memulai penelitian, menentukan tahapan atau prosedur penelitian, membantu menetapkan format dalam menyajikan, menganalisis dan menafsirkan data dalam tesis. Ada beberapa tipe hipotesis, yaitu: 1.hipotesis nol mengandung arti tidak ada pengaruh, tidak ada interaksi, tidak ada hubungan, atau tidak ada perbedaan, 2.hipotesis alternative adalah pernyataan operasional dari hipotesis penelitian. Bila hipotesis alternatif berdasarkan teori maka disebut hipotesis deduktif. Tetapi bila hipotesis alternatif berdasarkan pengamatan disebut hipotesis induktifh, 3.hipotesis non- directional tidak menunjukkan suatu arah. Untuk itu digunakan uji dua pihak, 4.hipotesis directional memperlihatkan arah pengaruh atau arah perbedaan.

Contoh hipotesis nol (Ho) ; Tidak ada perbedaan kreatifitas antara anak yang diberi keleluasaan dengan anak yang dikekang dalam keluarga.

Contoh hipotesis alternative (Ha) ; Ada perbedaan kreativitas antara anak yang diberi keleluasaan dengan anak yang dikekang dalam keluarga atau Kreativitas anak yang diberi keleluasaan lebih tinggi daripada kreativitas anak yang dikekang (hubungan positif) ; atau kreativitas anak yang dikekang lebih tinggi daripada kreativitas anak yang diberi keleluasaan (hubungan negatif).

Penelitian Deskriptif

Seperti kita ketahui bahwa metode deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang (sementara berlangsung). Tujuan utama metode penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.

Misalnya; Studi mengenai minat siswa terhadap pendidikan seni budaya pada suatu daerah pada tahun pelajaran 2008.

Dalam penelitian deskriptif mengenai contoh penelitian tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah dalam hal ini penelitiannya adalah tentang minat siswa terhadap pendidikan seni rupa yang berada di suatu daerah tertentu.

Salah satu sumbangan yang sangat penting penelitian deskriptif yaitu penelitian ini sangat logis dalam menyebarluaskan informasi atau menciptakan hubungan masyarakat yang baik. Akhirnya, metode deskriptif sangat cocok untuk penyelidikan yang menyediakan standar ukuran normative berdasarkan hal-hal yang umum.

Penelitian Historis

Kata sejarah atau historis adalah gambaran secara kritis seluruh kebenaran kejadian atau fakta masa lampau. Berarti penelitian sejarah (historis) adalah penelitian yang berusaha merekonstruksi kejadian masa lalu dengan syarat sistematis, objektif dan akurat.

Contoh penelitian historis dalam pendidikan kesenirupaan : pelaksanaan pendidikan Program Khusus Diploma Pendidikan Guru Kerajinan dan pengangkatannya; pengembangan kurikulum SMA yang mengintegrasikan pendidikan ketrampilan vokasional atau uji coba kurikulum SMA.
Penelitian Perkembangan

Penelitian perkembangan adalah, penelitian yang berusaha untuk mengkaji pola pertumbuhan/perubahan dari satu objek atau subjek yang diteliti, yang dikaji yang berkaitan dengan fungsi dan waktu.

Studi longitudinal mengenai perkembangan atau tahapan menggambar anak-anak untuk menetahui karakteristik karya anak-anak dalam usia yang berbeda-beda; studi cross sectional mengenai karakteristik dan perubahan-perubahan pada sejumlah objek dalam menggambar dari beberapa kelompok umur yang mewakili setiap taraf perkembangan; studi mengenai kecenderungan para guru membelajarkan seni rupa di SD pada masa lalu, sehingga dapat diramalkan pola-pola pembelajaran seni rupa masa datang.

Penelitian Korelasional

Penelitian korelasional adalah penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variable-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Sifat-sifat perbedaan kritis adalah usaha menaksir hubungan dan bukandeskripsi saja (Fok, 1969). Melalui penelitian tersebut kita dapat memastikan berapa besar yang disebabkan oleh satu variable dalam hubungannya dengan variasi yang disebabkan oleh variabel lain. Salah satu keuntungan dari penelitian korelasional adalah, dalam menyebarluaskan informasi atau menciptakan hubungan masyarakat sangat logis dan baik. Sedangkan salah satu kerugiannya adalah, penelitian ini memberikan informasi yang terbatas tentang pengaruh variabel-variabel yang diteliti.

Contoh penelitian dalam bidang pembelajaran seni rupa : Studi korelasi antara tes bakat dengan keberhasilan belajar mahasiswa Jurusan Seni Rupa; Studi korelasi antara pola asuh dengan kreativitas seseorang; Studi komparasi hubungan antara skor SPMB dengan IP komulatif mahasisw Jurusan Seni Rupa Angkatan 2005 dan Angkatan 2006.

Contoh Penelitian Kausal Komparatif

Penelitian mengenai faktor-faktor dari karakteristik individu yang dapat menggambar manusia dengan baik berdasarkan catatan atau data yang terdapat di BAAKPSI dan Jurusan; Penelitian mengenai pola-pola perilaku dan prestasi belajar seseorang berkaitang dengan perbedaan usia ketika masuk SD berdasarkan data atau catatan perilaku dan nilai hasil belajar yang bersangkutan mulai kelas satu SD hingg kelas enam SD.

Penelitian Eksperimen

Dalam bidang pendidikan (Seni Rupa) penelitian eksperimen dapat dilakukan di lapangan (outdoor) atau di kelas (indoor). Hasil penelitian eksperimen di dalam kelas (indoor) dapat direplikasi karena kontrolnya terhadap lingkungan lebih ketat, sehingga variable-variabel bebasnya dapat diisolir. Sementara itu eksperimen lapangan (outdoor) tidak dapat dilakukan secara ketat-sempurna. Karakteristik umum penelitian eksperimen; adanya control atau pengendalian, adanya manipulasi atau perlakuan, adanya pengamatan atau pengukuran.

Contoh penelitian eksperimen dalam pendidikan seni rupa: penelitian untuk mengetahuai pengaruh dua metode pembelajaran menggambar alam benda di SMP berdasarkan tingkat usia dan taraf IQ siswa (tinggi, sedang, rendah) dengan penempatan guru secara acak berdasarkan intelegensi, tingkat usia, dan metode mengajar.

Penelitian Studi Kasus

Bila kita melakukan penelitian yang terinci tentang seseorang atau sesuatu unit selama selama kurun waktu tertentu, disebut dengan studi kasus. Contoh penelitian Studi kasus dalam kaitannya dengan pendidikan seni rupa, factor yang mempengaruhi malasnya siswa dalam menghadapi pelajaran seni budaya; Kecenderungan mahasiswa jurusan seni rupa dalam mengikuti mata kuliah teori.

Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan bertujuan untuk perbaikan kinerja atau penampilan pada suatu bidang atau kegiatan tertentu yang sedang dan atau akan berlangsung. Apabila diimplementasikan dalam dunia pendidikan atau penelitian kelas, maka diharapkan adanya upaya perbaikan praktik-praktik pembelajaran dan atau pendidikan. Perbaikan praktik pembelajaran atau pendidikan, artinya harus mencakupi perbaikan-perbaikan keseluruhan unsure pembelajaran secara simultan.

Contoh penelitian dalam dunia pendidikan (seni rupa) : Pembelajaran menggambar bentuk kelas-kelas rendah; pembelajaran apresiasi karya-karya kelas tinggi; implementasi metode pembelajaran baru sebagai bentuk inovasi pembelajaran melukis di Sekolah dasar.

Contoh-contoh Rumusan Masalah (bidang penelitian pendidikan seni rupa)

1. Judul penelitian “ Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 2 Jepara Terhadap Pelajaran Seni Budaya” Rumusan masalah “ bagaimanakah motivasi siswa SMP Negeri 2 Jepara terhadap pelajaran seni budaya?”

2. Judul penelitian “ Korelasi Antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 2 Jepara” Rumusan masalah “ adakah korelasi antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa SMP Negeri 2 Jepara?”

3. Judul penelitian “ Pengaruh Faktor Keturunan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Anak “ Rumusan masalah “ adakah pengaruh Faktor Keturunan orang tua terhadap prestasi belajar anak?”.

Contoh-contoh dalam permasalahan penelitian pendidikan seni rupa dan seni rupa:

Tugas-tugas menggambar perspektif kepada murid kelas satu SMA menjadikan para murid tersebut tidak senang terhadap mata pelajaran seni rupa. (apakah tugas tugas menggambar perspeektif kepada para murid kelas sati SMA menjadikan para murid tersebut tidak senang terhadap mata pelajaran seni rupa?)

Bagaimana dan dari manakah data penelitian dapat diperoleh? Dalam hal ini peneliti harus menetapkan variable penelitiannya, yaitu : hubungan antara pemberian tugas-tugas menggambar perspektif dengan ketidaksenangan murid terhadap mata pelajaran seni rupa atau dapat di rumuskan sebagai berikut :

Variabel Pertama : pemberian tugas menggambar perspektif

Variabel Kedua : Ketidaksenangan murid terhadap mata pelajaran seni rupa.

Menyimak variable-variabel tersebut dapat ditetapkan bahwa informasi yang berkenaan dengan variabel tersebut adalah para murid kelas satu dan guru seni rupanya.

Selain para murid kelas satu dan guru seni rupanya, kiranya orang tua murid tersebut dapat pula memberikan informasi mengenai kondisi anak-anaknya yang dikenai tugas menggambar perspektif dan ketidaksenangannya terhadap mata pelajaran seni rupa.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari permasalahan penelitian tersebut : (a) Subjek penelitiannya adalah murid kelas satu SMA, (b) responden penelitiannya adalah murid kelas satau SMA, guru seni rupa dan orang tua murid tersebut (c) sumber data penelitiannya sama denagn responden penelitian.

Dalam kasus diatas, subjek penelitiannya adalah “murid kelas satu SMA” artinya subjek penelitian tersebut meliputi seluruh murid kelas satu SMA tanpa kecuali. Dalam kondisi subjek yang demikian banyak, penelitian sulit dilaksanakan karena keterbatasan-keterbatasan dana dan waktu. Oleh karena itu populasi penelitian perlu dibatasi, misalnya dengan menambahkan atribut tertentu pada subjek penelitiannya. Contoh-contoh : murid kelas satu SMA di Kota Semarang, murid kelas satu SMA di Kota Semarang lahir di Jawa dan berjenis kelamin laki-laki, murid kelas satu SMA di Kota Semarang lahir di Jawa dan berjenis kelamin laki-laki berpostur tubuh tinggi, dan sebagainya.

Pembatasan populasi tersebut dapat pula dilakukan dengan bentuk tehnik sampling atau penyampelan.



Daftar Pustaka



Arikunto, Suharsimi. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Ismiyanto, PC. S., M. Pd. 2003. Metode Penelitian. Bahan Ajar Tertulis Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Semarang.

Sevila, Consuelo G. dkk. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press

Senin, 06 Februari 2012

BATIK LOH BANDENG GRESIK


Batik Loh Bandeng Merupakan Salah Satu Batik Khas Kabupaten Gresik khususnya di daerah Gresik Selatan. Kekhasannya telah disahkan oleh HAKI pada tahun 2010 lalu.

"Sanggar Rumpaka Mulya" Desa Wringinanom RT 01 RW 03 Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menciptakan motif baru ikon batik Gresik "Loh Bandeng"

Motif Loh Bandeng cukup sederhana, tetapi motifnya sangat menari. Ikan bandeng digambarkan dengan sisiknya yang sedikit menonjol berjajar setengah badan.

Kemudian ditutup dengan kreasi gradasi warna, dengan pewarnaan gelap dan terang yang menimbulkan efek tiga dimensi.

"Desain ini sengaja kami ciptakan, agar mudah dibuat dan dipelajari para pengusaha bathik," kata Anang Samsul Arifin pemilik sanggar Rumpaka Mulya dan sekaligus pencetus batik "Loh Bandengan"

Ia menjelaskan, sekarang ada keengganana membatik membutuhkan keterampilan dan kesabaran ekstra. Tapi jika melihat motif Loh Bandeng, paradigma itu akan luntur.

"Kami sengaja menyederhanakan motifnya, sehingga untuk menggairahkan batik yang sudah menjadi seni dan bidaya bangsa Indonesia. Agar menggairahkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memproduksi batik Loh Bandeng," ujarnya

Arifin memastikan, saat ini ratusan tenaga telah siap untuk memproduksi batik Loh Bandeng. Selama ini di Sanggar Rumpaka Mulya di Desa Wringinanom RT 01 RW 03 Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik selalu diadakan pelatihan.

Pesertanya beragam, mulai dari buruh pabrik, guru, ibu rumah tangga, dan siswa. Tidak hanya warga dari Gresik yang tertarik belajar Loh Bandeng, ada yang dari Malang, Probolinggo, Tuban, dan Bojonegoro berdatangan mempelajari batik Loh Bandeng.

"Sebelum kami pasarkan secara massal, kami saat ini tengah mempersiapkan tenaga, semakin banyak orang yang bisa membatik Loh Bandeng, motif baru ini akan semakin banyak dikenal di masyarakat, selain itu kita tidak akan kekurangan SDM,? kata pria yang menjadi pencipta busana khas Pasuruan tahun 2003 lalu.

Artinya, selain menciptakan tenaga pembatik, saat ini dia tengah melakukan promosi, baik melalui pelatihan atau pameran-pameran. Semakin banyak orang yang memiliki keterampilan membatik Loh Bandeng menurut Arifin akan semakin meningkatkan nilai jualanya.

Bapak dua anak ini sengaja memilih bandeng sebagai objek utama batiknya, karena bandeng paling representatif mewakili masyarakat Gresik yang sebagian besar petani bandeng, khususnya di daerah pesisir utara. Sedangkan kata "loh" sendiri diambil dari Bahasa Jawa yang artinya `ikan`.

Batik Loh Bandeng, bandeng-bandeng tersebut digambarkan bergerombol searah tanpa kepala memiliki arti filosofis.

"Kami menyukai kebersamaan, di dalam kebersamaan kita adalah sama, karena itu digambarkan tanpa kepala. Kebersamaan menggambarkan keharmonisan, kita tidak akan bisa bersama tanpa memiliki tujuan yang sama," papar pria kelahiran Malang tahun 1963 tersebut.

Selain ikan bandeng, Arifin juga memiliki desain baru lain, yaitu menggabungkan objek rusa Bawean, pohon buah merah asli Bawean, dan sungai Brantas. Arifin memilih rusa endemik Bawean dan pohon buah merah karena ingin menonjolkan kekhasan Gresik, sedangkan sungai Brantas dia tampilkan, sebagai wujud keprihatinan dia dan warga lain di Wringinanom yang tinggal di bantaran sungai Brantas.

"Sungai Brantas di daerah kami sangat kotor, alangkah indahnya jika sungai itu bebas dari sampah dan polusi," jelasnya.

Batik Loh Bandeng ini dibuat dengan menggunakan pewarna alami. Misalnya, warna kuning dibuat dari buah nangka, merah dari mengkudu atau biji pohon kesumba, kuning kehijauan dari buah mangga.

"Target kami adalah pasar internasional, dan mereka biasanya lebih menyukai produk yang berbahan alami," kata Arifin.

Saat ini, dia memastikan tenaga pembatik telah siap. Dia mempersilahkan jika ada investor yang ingin menggunakan batik Loh Bandeng untuk diproduksi secara masal. Arifin memastikan jika batik Loh Bandeng memiliki nilai tawar yang tinggi. Dia mencontohkan, saat pameran, beberapa produk Loh Bandeng yang dia buat tidak pernah tersisa untuk dibawa pulang kembali, selalu habis terjual.

"Pertama kali pameran, batik Loh Bandeng ditawar oleh seorang pembeli yang mengaku seniman dari Bali seharga Rp 5 juta, padahal biaya produksi batik itu hanya Rp 900 ribuan," ceritanya.

Sementara itu, dalam waktu dekat, Arifin akan mematenkan batik Loh Bandengnya. Kendati demikian, semua orang berhak menggunakan motif batik Loh Bandeng tanpa mencantumkan nama dia sebagai penciptanya.

"Kami menerima dengan senang hati jika ada investor yang berkenan untuk memproduksi batik Loh Bandeng," pungkas Arifin.

Sabtu, 04 Februari 2012

CARA MELINDUNGI DATA RAHASIA DI SITUS WEB

Dalam sebuah hosting atau web server, seringkali ditemui banyak folder-folder. Kebanyakan berupa folder penyimpanan Content Management System (CMS) atau aplikasi dan plugins.

Namun, adakalanya juga seorang user menyimpan data dalam folder di web server atau hosting. Tujuannya, untuk berbagi file dengan orang lain.

Misalnya, Anda meletakkan dalam folder Data_Rahasia. Kemudian link atau URL lokasinya dibagi ke orang lain agar bisa diunduh. Alamatnya adalah www.webanda.com/Data_Rahasia/.

Fenomena yang (sayangnya) kerap dilakukan di situs 'pelat merah' ini sebenarnya sangat beresiko. Bisa jadi, dengan bantuan mesin pencari, data yang kita simpan diambil oleh orang yang tidak diharapkan.

Untuk mencegah hal itu, ada sebuah cara yang bisa digunakan. Hanya dengan membuat sebuah file sederhana. Sebuah file yang lazim dikenal dengan nama .htaccess.

Dengan file .htaccess, maka file dalam folder penyimpanan tidak bisa dibuka melalui browser. Hanya bisa dibuka menggunakan aplikasi File Transfer Protocol (FTP) atau melalui fitur File Manager dalam control panel hosting.

Berikut ini langkah-langkahnya:

Pertama, membuat file .htaccess.
• Bukalah aplikasi editor teks yang biasa Anda pakai.
• Pengguna Windows bisa menggunakan Notepad, pengguna Linux bisa menggunakan Text Editor atau perintah vi dalam console mode. Sedangkan pengguna Mac bisa menggunakan TextEdit.
• Isikan baris-baris perintah ini:
AuthType Basic
AuthName “Test .htaccess”
Require user test
• Simpan file ini dengan nama .htaccess. Jika tidak diizinkan oleh sistem operasi Anda menyimpan file bernama .htaccess, simpan saja dalam nama yang lain.

Kedua, upload file .htaccess dalam folder yang ingin Anda lindungi.
• Dalam hal ini di www.webanda.com/Data_Rahasia/.
• Upload biasanya dilakukan menggunakan FTP.
• Setelah selesai, ubah nama file menjadi .htaccess.

Voila! Folder Anda (www.webanda.com/Data_Rahasia/) sudah tidak bisa diakses sekarang.

WANITA NERAKA

Rasulullah S.A.W bersabda: Aku melihat ke dalam neraka, maka aku lihat kebanyakan penghuninya kaum wanita, yang demikian itu disebabkan oleh kerana jarang taat kepada Allah dan RasulNya serta suami mereka dan kerana banyak bersolek untuk mempamerkan kecantikan.

Lalu Rasulullah bersabda: "Aku menangis sewaktu aku diisrakkan ke atas langit, aku melihat para wanita umatku tengah disiksa di dalam neraka. Aku melihat 10 macam siksaan bagi kaum wanita, yaitu:

1. Orang perempuan yang digantung dengan rambutnya, adalah kerana dia tidak mahu tutup (melindungkan) rambutnya daripada dilihat oleh lelaki lain.

2. Orang perempuan yang digantung dengan lidahnya, adalah kerana dia suka menyakiti hati suaminya dengan kata-katanya. Rasulullah s.a.w.bersabda: "Seseorang wanita yang menyakiti hati suaminya dengan kata-katanya, maka Allah s.w.t akan melebarkan lidahnya di hari kiamat nanti selebar 70 zira dan akan mengikat di belakang lehernya."
Dari Usman r.a berkata Bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: " Seseorang perempuan yang mengatakan kepada suaminya dengan berkata: 'Aku belum pernah melihat kebaikanmu', maka sesungguhnya Allah s.w.t akan menghapuskan amal kebaikannya selama 70 tahun, walaupun dia berpuasa da n siang hari dan mengerjakan solat pada malam hari."

3. Orang perempuan yang digantung dengan buah dadanya, adalah kerana dia menyusui anak orang lain dengan tidak mendapat izin suaminya.

4. Orang perempuan yang diikat kakinya, adalah kerana dia keluar rumah tanpa mendapat izin suaminya terlebih dahulu dan tidak mandi hadas, bagi membersihkan diri seteleh habis haid atau nifas.

5. Orang perempuan yang makan badannya sendiri adalah kerana berhias untuk dilihat oleh lelaki lain dan mereka yang suka membicarakan keaiban orang lain.

6. Orang perempuan yang memotong-motong buah dadanya sendiri dengan gunting-gunting dari neraka adalah kerana dia memasyhurkan dirinya di kalangan orang ramai, dan mermaksud supaya orang melihat akan tertarik kepadanya sebab perhiasan yang dia pakai.

7. Orang perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya sehingga sampai kepada ubun-ubunnya, dan dibelit dengan beberapa ekor ular dan kalajengking adalah kerana dia itu boleh solat, puasa tetapi dia tidak mahu mengambil wuduk dan dia tidak mahu mengerjakan solat serta tidak mahu mandi junub.

8. Orang perempuan yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya pula seperti keldai adalah kerana dia suka mengadu domba dan sangat suka berdusta.

9. Orang perempuan yang berbentuk seperti anjing, adalah kerana dia itu ahli fitnah dan suka marah kepada suaminya.

10. Dan perempuan yang menyerupai anjing, api masuk ke dalam mulut serta keluar dari duburnya itu adalah perempuan yang suka mengungkit-ungkit pemberiannya, iri hati, dengki dan tidak taat kepada suaminya.

Inilah azab dan kesengsaraan yang dialami oleh wanita yang telah dilihat oleh Rasulullah s.a.w ketika dibawa ke langit semasa peristiwa Israk dan Mikraj.

TAUSYIAH


Assalamu’alaikum wr.wb

Subhanallah, walhamdulillah, walaailaahailallah, wallahuakbar.

Semoga Allah SWT mengkaruniakan kepada kita semua keterampilan mengendalikan diri. Tidak ada yang bahaya dalam hidup ini, selain sikap kita sendiri. Karena ternyata bahaya besar dalam hidup ini ialah ketika kita tidak berhasil mengendalikan diri kita dengan baik. Salah satu ciri orang bahagia dan bertaqwa ialah yang paling terampil mengendalikan dirinya dengan cepat. Sehingga dapat melalui rintangan yang ada. Kita bisa melatih diri selama ramdhan. Yang pertama ialah pikiran, pikiran akan membuat suasana hati. Kalau kita berpikir seseorang akan mengancam diri kita, maka pikiran kita akan langsung merasa tidak nyaman. Kita sering tidak nyaman dalam hidup karena pikiran kita tefokus pada hal-hal yang negatif dan mengakibatkan kita menjadi menderita. Seharusnya bagaimana sikap kita menyikapi hal ini? Seharusnya bulan ramadhan bulan latihan untuk berpikir positif. Kalau pikiran kita hanya tertuju kepada makhluk,maka akan gelisah. Namun bila pikiran kita tertuju kepada pencipta makhluk yakni Allah SWT maka insyaallah tidak akan gelisah. Semakin lambat mengalihkan pikiran kita kpd Allah, semakin gelisah. Semakin cepat mengalihkan pikiran kita kpd Allah,maka akan tentram. ”Alaabidzikrillahi tatma’innulquluub”. Melihat kekurangan orang lain,akan jengkel. Melihat kelebihan orang lain, akan tenang. Mari kita mencari seribu satu alasan untuk memaafkan orang lain. Kendalikan pikiran,mencari hikmhah,berdzikir, mencari Allah SWT insyaallah tentram. Kita sering melihat lukisan kuda,dan kita terpesona kpd yang melukisnya. Kenapa me;ihat kuda yang nyata,kita tidak memuji Sang Maha Pencipta-Nya? Kita melihat adik kita memainkan boneka, dan kita memuji pabrik bonekanya. Kenapa melihat bayi memainkan boneka, kita tidak memuji yang Maha Pencipta?

Setiap kejadian terjadi atas izin dan kehendak Allah SWT. Setiap kejadian yang terjadi pasti ada hikmahnya. Kita jangan tefokus kpd makhluk, fokuslah kpd yang Maha Menciptakan makhluk. Selamat menikmati mengolah pikiran,kalau kita tidak terampil mengelolah pikiran, cirri yang paling khas adalah gelisah. Apakah kita tidak boleh gelisah? Jawabnya Harus, tetapi gelisahnya bukan karena urusan dunia, melainkan urusan akhirat. Sebagai contoh : takut kalau shalat kita tidak di terima,amal yang tidak ikhlas, takut di yaumal hisab tidak husnul khotimah. Yang kedua, latihan mengendalikan keinginan. Kesengsaraan itu karena diprbudak oleh keinginan. Yang bagus ialah menginginkan sesuatu yang di sukai oleh Allah SWT.Untuk keinginan dunia, memperbanyak do’a dan memohon petunjuk yang terbaik dalam pandangan Allah SWT. Apapun yang kita inginkan,syaratnya ialah : 1. Allah SWT suka atau tidak dengan keinginan kita. 2. Istiharoh, memohon pentunjuk dan bimbingan dari Allah SWT. Sebagaimana terdapat dalam firman Allah SWT “…………… Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ai amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS.2 : 216 ).

Keinginan timbul dari pandangan, cobalah untuk menahan pandangan dari yang tidak membawa manfaat. Kalau kita ingin membeli sesuatu, pertanyaannya adalah, bukan ingi atau tidak? Tetapi kita perlu atau tidak? Karena keinginan tidak akan pernah habisnya. Rasullah SAW menggambar sebuah kotak dan di dalamnya di gambarkan ditengah kotak tersebut sebuah garis lurus yang mlewatikotak tersebut,apa artinya? Kotak tersebut diartikan sbg umur, sedangkan garis lurus dalam kotak tersebut digambarkan sebagai keinginan.Yang ketiga, mengendalikan amarah. Mengapa kita marah, prinsip dasarnya ketidaksiapan mental menerima yang tidak sesuai dengan keinginan dan dan harapan kita. Kalau kita marah, kepentingannya nafsu dan dan cenderung menyakiti orang lain. Sedangkan kalau kita tegas, kepentingannya adalah adil. Maka berlakulah adil, karena adil dekat dengan taqwa. Sebagai analogi, kalau kita marah bagaikan menancapkan paku ke didinding. Semakin kita marah, semakin banyak paku yang menancap kedinding. Lisan kita seperti paku yang ditancapkan kedinding atau hati orang yang kita sakiti. Seandainya kita meminta maaf kepada orang yang kita sakiti itu, maka paku akan terlepas dari dinding, namun kita akan meninggalkan bekas lubang paku didinding. Yang ke empat mengendalikan lisan, sebagaimana “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik2, atau diam” (HR Bukhari Muslim). Mari kita jaga lisan kita dari perkataan yang sia2 yang tidak membawa manfaat. Setiap perkataan yang kita ucapkan bagaikan anak panah yang kita lepaskan melesat dari busurnya, apabila sudah lepas, maka tidak dapat kita tarik kembali. Oleh karena itu alangkah lebih baik bila setiap perkataan yang akan kita ucapkan hendaknya dipikirkan terlebih dahulu. Semoga kita bisa belajar untuk tidah mudah menyinggung perasaan orang lain dan tidah mudah tersinggung oleh perkataan orang lain. Karena tidah setiap yang ingin kita katakana, harus kita katakan.

Ada ampat criteria orang berbicara:

a. Orang yag berjiwa besar, yang jika berbicara ada 3 hal yang didapat, yakni mendapatkan tambahan ilmu, mencari/mendapatkan hikmah dari suatu kejadian, dan berdzikir mengingat Allah SWT.

b. Orang yang biasa2 saja, mempunyai ciri suka menceritakan peristiwa atau kejadian itu saja.

c. Orang rendahan, yang mempunyai cirri suka mengeluh dan mencela kejadian yang ada.

d. Orang yang dangkal, orang yang senang membicarakan dirinya sendiri dengan tujuan pamer.

SYEKH SITI JENAR


NAMANYA MELARISKAN BUKU

Siapakah Syekh Siti Jenar? Meskipun setidaknya Intisari telah menjejaki - yang disebut sebagai - dua kuburan Syekh Siti Jenar, masing-masing di Kemlaten, Cirebon maupun Gedong Ombo, Tuban, agaknya Syekh Siti Jenar tidak bisa dipastikan keberadaan historisnya secara ilmiah dalam kategori positivistik. Keberadaan Syekh Siti Jenar adalah keberadaan sebuah makna, baik dalam bentuk suatu ajaran yang tercatat pada berbagai naskah, maupun makna keberadaan dalam penafsiran politis, sebagai tokoh oposisi terhadap hegemoni kekuasaan rohani para wali. Suatu konstelasi yang sebetulnya juga merupakan tipologi konstelasi politik duniawi, ketika kerajaan-kerajaan Islam di Jawa telah menjadi dominan, tetapi pusat-pusat kekuasaan pra-Islam dengan segenap aliran kepercayaannya, belum sepenuhnya terleburkan - bahkan sampai hari ini.

Wali yang mencemaskan
Dalam ziarah pustaka ini, gambaran Nancy K. Florida tentang Tiga Guru Jawa (Syekh Siti Jenar, Syekh Malang Sumirang, Ki Ageng Pengging) dalam disertasinya, Menyurat Yang Silam Menggurat Yang Menjelang (1995) akan dikutip sebagai pengantar:
“Di antara ketiga empu tersebut, Syekh Siti Jenarlah yang paling dikenal, dengan ketenarannya sebagai wali pembangkang yang paling utama di Jawa bahkan hingga saat ini. Berbagai versi kisahnya, baik lisan maupun tulisan, melimpah. Dialah tokoh yang mewakili penyebarluasan, dan yang disebarluaskannya adalah pengetahuan esoteris eksklusif yang keluar dari kalangan elite politik-spiritual ke dalam budaya khalayak ramai. Atas penyebarluasan inilah maka para wali merasa terpanggil untuk memusnahkan Syekh Siti Jenar. Mereka melihat ancaman politik yang benar-benar nyata dalam dirinya; lantaran sebagai sosok penyebarluasan dan populisme dia dengan sendirinya menentang pemusatan dan penyatuan kekuasaan.
“Dalam benak khalayak ramai, Siti Jenar dikenang sebagai patron wong cilik. Garis besar kisah hidupnya menggarisbawahi keterkaitan organisnya dengan lapis terendah masyarakat. Dalam versi kisahnya yang paling tersebar luas, Siti Jenar diceritakan sebagai seekor cacing tanah yang secara ajaib berubah menjadi manusia. Pengubahan ini terjadi karena sang cacing secara kebetulan menerima pengetahuan esoteris yang mengantarnya menuju Hakikat Sejati. Sekali menjadi manusia, dia yang semula cacing ini kemudian berani untuk membuka tabir Pengetahuan Makrifat ini kepada khalayak ramai. Barangkali anggapan bahwa penyampaian pengetahuan semacam itu akan dapat mengubah martabat “cacing-cacing” yang lain adalah kecemasan elite spiritual-politik di ibu negeri Demak.
“Selain dosanya ‘menyingkap sang Rahasia’ kepada khalayak ramai, Siti Jenar juga dipersalahkan karena menyepelekan syariat, hukum suci Islam. Dan di dalam banyak penuturan kisahnya, dia dituduh sebagai orang yang mengaku dirinya Allah. Bagaimanapun juga, yang paling mencuat dan diberitakan adalah dosanya menyebarluaskan Ilmu Gaib; dan lantaran dosa inilah sang wali diadili dan dijatuhi hukuman mati. Terdapat berbagai versi tentang ‘pengadilan’ dan eksekusinya. Masing-masing versi perlu untuk dipahami dengan latar belakang ingatan kolektif masyarakat tentang kisahnya dan dalam bandingan dengan versi lainnya. Yang terpenting untuk diperhatikan adalah keragaman kisah atas apa yang terjadi dengan jasad sang wali; berkisar dari ekstrem yang satu bahwa jasadnya berubah menjadi bangkai busuk seekor anjing hingga ke ekstrem yang lain (yakni pada versi Babad Jaka Tingkir) bahwa sang wali akhirnya mikraj ke surga.”
Adapun asal nama Kemlaten, kuburan Syekh Siti Jenar di Cirebon, terasalkan dari kisah dalam Babad Cerbon, bahwa ketika para wali membongkar kuburan Siti Jenar setelah dihukum mati, untuk membuktikan kebenaran ajarannya: bahwa jika ia mati di dunia ini artinya hidup abadi di dunia yang sebenarnya -ternyata memang tak menemukan jasad, melainkan sekuntum bunga melati. Seperti juga telah sering ditemukan dalam riwayat wali yang sembilan, istilah “politik dongeng” menegaskan terdapatnya kepentingan ideologis di balik segenap “sejarah” tersebut. Kesadaran tentang perlu diabaikannya keberadaan dongeng-dongeng tersebut sebagai fakta historis, juga tersurat dalam catatan sejarawan Graaf dan Pigeaud dalam Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa: Peralihan dari Majapahit ke Mataram (1974), seperti ketika memberi catatan atas keberadaan Dewan Walisanga:
“Sudah jelas bahwa Musyawarat orang-orang suci menurut cerita legenda ini, yang dihadiri oleh mereka semua, sukar kiranya dapat sungguh-sungguh terjadi. Dugaan ini wajar, karena antara kedua tokoh historis Sunan Ngampel Denta dan Sunan Kudus terdapat jarak waktu beberapa generasi (dari pertengahan abad ke-15 sampai dekade-dekade pertama abad ke-16).”

Ajaran tentang ada
Lantas, ajaran macam apa sebetulnya, yang dianggap “benar tapi berbahaya”, sehingga penyebarnya begitu patut menerima hukuman mati dalam pandangan Walisanga? Dalam kenyataannya, buku-buku yang memuat dan menyebarkan teks yang disebut sebagai “ajaran” Syekh Siti Jenar ini beredar luas pada masa kini, beberapa di antaranya bahkan berpredikat best seller alias laris manis tanjung kimpul, yang bukan hanya tidak mengundang kecaman apa pun dari para pemeluk teguh syariat, melainkan justru ditulis oleh para ahli agama itu sendiri. Untuk menyebut beberapa, bisa diperiksa dua buku laris Abdul Munir Mulkhan, Syekh Siti Jenar: Pergumulan Islam-Jawa (1999) dan Ajaran dan Jalan Kematian Syekh Siti Jenar (2001), Muhammad Sholikhin, Sufisme Syekh Siti Jenar: Kajian Kitab Serat dan Suluk Siti Jenar (2004), Sudirman Tebba, Syaikh Siti Jenar: Pengaruh Tasawuf Al-Hallaj di Jawa (2003), dan yang ditulis dengan sapaan hangat serta indah karya Achmad Chodjim, Syekh Siti Jenar: Makna “Kematian” (2002). Namun untuk mengintip apa yang disebut “ajaran rahasia” tersebut, pustaka yang akan diziarahi masih dari karya ilmiah P.J. Zoetmulder, Manunggaling Kawula Gusti: Pantheisme dan Monisme dalam Sastra Suluk Jawa (1935).
Tidak mungkin memindahkan ulasan panjang lebar dalam disertasi Zoetmulder tersebut, tapi kita mulai saja dengan petikan atas kutipan dari Serat Siti Jenar yang diterbitkan oleh Tan Khoen Swie, Kediri, pada 1922:
Kawula dan gusti sudah ada dalam diriku, siang dan malam tidak dapat memisahkan diriku dari mereka. Tetapi hanya saat ini nama kawula-gusti itu berlaku, yakni selama saya mati. Nanti, kalau saya sudah hidup lagi, gusti dan kawula lenyap, yang tinggal hanya hidupku, ketenteraman langgeng dalam Ada sendiri.
Hai Pangeran Bayat, bila kau belum menyadari kebenaran kata-kataku maka dengan tepat dapat dikatakan, bahwa kau masih terbenam dalam masa kematian. Di sini memang banyak hiburan aneka warna. Lebih banyak lagi hal-hal yang menimbulkan hawa nafsu. Tetapi kau tidak melihat, bahwa itu hanya akibat pancaindera.
Itu hanya impian yang sama sekali tidak mengandung kebenaran dan sebentar lagi akan lenyap. Gilalah orang yang terikat padanya, tidak seperti Syeh Siti Jenar. Saya tidak merasa tertarik, tak sudi tersesat dalam kerajaan kematian. Satu-satunya yang kuusahakan, ialah kembali kepada kehidupan.
Dalam disertasi filsafat ini Zoetmulder menekankan, bahwa dengan teks semacam ini Syekh Siti Jenar dan murid-muridnya telah ditafsirkan memberi kesan seolah-olah Tuhan itu tidak ada, padahal, “Menurut hemat kami ucapan-ucapan serupa hendaknya ditafsirkan sebagai sebuah polemik serta penolakan terhadap ide mengenai seorang Tuhan yang berpribadi; sebaliknya Siti Jenar mengetengahkan ide mengenai suatu Jiwa Semesta, ia manunggal dengan Hyang Suksma, manunggal dengan hidup yang tunggal, yakni dirinya sendiri.”


Bukan Al-Hallaj, tapi India
Syekh Siti Jenar begitu sering dihubung-hubungkan dengan al-Husain ibnu Mansur al-Hallaj atau singkatnya Al-Hallaj sahaja, sufi Persia abad ke-10, yang sepintas lalu ajarannya mirip dengan Siti Jenar, karena ia memohon dibunuh agar tubuhnya tidak menjadi penghalang penyatuannya kembali dengan Tuhan. Adalah Al-Hallaj yang karena konsep satunya Tuhan dan dunia mengucapkan kalimat, “Akulah Kenyataan Tertinggi,” yang menjadi alasan bagi hukuman matinya pada 922 Masehi di Baghdad. Seperti Syekh Siti Jenar pula, nama Al-Hallaj menjadi monumen keberbedaan dalam penghayatan agama, sehingga bahkan diandaikan bahwa jika secara historis Syekh Siti Jenar tak ada, maka dongengnya adalah personifikasi saja dari ajaran Al-Hallaj, bagi yang mendukung maupun yang menindas ajaran tersebut. Tepatnya persona Syekh Siti Jenar memang dihidupkan untuk dimatikan.
Namun karena penelitiannya tentang segenap pengaruh terhadap sastra suluk Jawa, Zoetmulder berpendapat lain tentang ajaran Syekh Siti Jenar. “Jelaslah betapa besar pengaruh dari ide-ide India. Pengaruh itu tampak juga dari sikap terhadap nilai dan kenyataan dunia, yang dianggap hanya suatu permainan pancaindera, sebuah impian, segalanya hanya bersifat semu dan tak ada sesuatu yang nyata, suatu godaan, sebuah sulapan yang menimbulkan keinginan manusia dan dengan demikian mengurungnya. Singkatnya, di mana-mana kita mengenal kembali pandangan dari India.
“Akhirnya, juga kematian Siti Jenar - menurut logatnya sendiri, masuknya ke dalam kehidupan -seperti dilukiskan dalam versi yang kami bahas di sini, bernafaskan suasana India. Dengan menutup sendiri semua pintu dengan dunia luar ia membiarkan nafas kehidupan keluar dari badannya yang lalu mempersatukan diri dengan Suksma semesta. Dalam segala uraian ini hanya sedikit sekali pengaruh dari dunia Islam, sekalipun kadang-kadang disebut sebuah kutipan dalam bahasa Arab sekadar bahan pendukung. Sebaliknya menonjol sekali, betapa ajaran ini serasi dengan suatu bagian dari Arjunawiwaha yang melukiskan bagaimana Bhatara Indra dalam wujud seorang resi tua menyampaikan ajaran kesempurnaan kepada Arjuna yang sedang bertapa.
“Bila akhirnya tokoh Siti Jenar kita bandingkan dengan apa yang kita ketahui mengenai Al-Hallaj, maka tampak, bahwa keserasian hanya berkaitan dengan beberapa sifat dari kisah itu, tetapi kesamaan dalam hal ajaran jarang kita jumpai.”
Setelah menguraikan konsep ajaran Al-Hallaj yang dirujuknya dari peneliti sufisme terkenal Louis Massignon, hanya satu hal dianggap Zoetmulder agak mirip, yakni tentang permintaan maaf telah mengungkap rahasia ilahi (ifsa-al-asrar) - itu pun menurutnya Siti Jenar tidak minta maaf. Dijelaskannya, “Tidak mengherankan, bahwa dalam ajaran Siti Jenar tak terdapat bekas-bekas ajaran otentik Al-Hallaj.”
Ia pun merumuskan, “Perbedaan pokok antara kedua tokoh itu ialah Al-Hallaj selalu ditampilkan sebagai seorang sufi yang terbenam dalam cinta akan Tuhan, sedangkan dalam diri Siti Jenar sifat tadi hampir tidak tampak. Siti Jenar terutama dikisahkan sebagai seorang yang mandiri, akal bebas yang tidak menghiraukan raja maupun hukum agama; tak ada sesuatu pun yang menghalanginya menarik kesimpulan dari ajarannya. Dengan demikian ia menjadi wali yang paling digemari rakyat dan yang riwayatnya masih hidup di tengah-tengah orang Jawa.”

Lemah Abang serba pinggiran
Dengan konteks pengaruh India dan bukan Islam da lam ajaran Syekh Siti Jenar, menjadi jelas konteks duniawi yang terpadankan dengannya, seperti teruraikan oleh Graaf dan Pigeaud mengenai kedudukan politis Pengging sebagai kerajaan “kafir” terhadap kekuasaan Demak. Dalam legenda, Kebo Kenanga atau Ki Ageng Pengging adalah murid Syekh Siti Jenar yang membangkang dan tidak bersedia tunduk maupun melawan Sultan Demak - yang membuat kedudukannya sulit diatasi meski Sunan Kudus ia izinkan untuk membunuhnya. “Tindakan Sunan Kudus yang sangat terkenal terhadap ’si bid’ah’ Kebo Kenanga itu sesuai dengan ketegasan terhadap penghujah Allah Syekh Lemah Abang (atau Pangeran Siti Jenar) sendiri. Syekh itu adalah guru ilmu kebatinan empat bersaudara: Yang Dipertuan di Pengging, di Tingkir, di Ngerang, dan di Butuh.” Bahwa Pengging sebelumnya disebut-sebut sebagai kerajaan “kafir” yang masih berdiri setelah Majapahit runtuh, jelas menunjukkan personifikasi Syekh Siti Jenar sebagai representasi perlawanan, terhadap dominasi Demak sebagai representasi hegemoni kekuasaan rohani sekaligus duniawi.
Mungkinkah bisa dipahami sekarang, mengapa banyak wilayah di Jawa bernama Lemah Abang, dan selalu terletak di pinggiran?

SERAT SABDO JATI


Megatruh
1. Hawya pegat ngudiya ronging budyayu
Margane suka basuki
Dimen luwar kang kinayun
Kalising panggawe sisip
Ingkang taberi prihatos
Jangan berhenti selalulah berusaha berbuat kebajikan,
agar mendapat kegembiraan serta keselamatan serta tercapai segala cita-cita,
terhindar dari perbuatan yang bukan-bukan, caranya haruslah gemar prihatin.
2. Ulatna kang nganti bisane kepangguh
Galedehan kang sayekti
Talitinen awya kleru
Larasen sajroning ati
Tumanggap dimen tumanggon
Dalam hidup keprihatinan ini pandanglah dengan seksama,
intropeksi, telitilah jangan sampai salah, endapkan didalam hati,
agar mudah menanggapi sesuatu.
3. Pamanggone aneng pangesthi rahayu
Angayomi ing tyas wening
Eninging ati kang suwung
Nanging sejatining isi
Isine cipta sayektos
Dapatnya demikian kalau senantiasa mendambakan kebaikan,
mengendapkan pikiran, dalam mawas diri sehingga seolah-olah hati ini kosong
namun sebenarnya akan menemukan cipta yang sejati.
4. Lakonana klawan sabaraning kalbu
Lamun obah niniwasi
Kasusupan setan gundhul
Ambebidung nggawa kendhi
Isine rupiah kethon
Segalanya itu harus dijalankan dengan penuh kesabaran.
Sebab jika bergeser (dari hidup yang penuh kebajikan)
akan menderita kehancuran. Kemasukan setan gundul,
yang menggoda membawa kendi berisi uang banyak.
5. Lamun nganti korup mring panggawe dudu
Dadi panggonaning iblis
Mlebu mring alam pakewuh
Ewuh mring pananing ati
Temah wuru kabesturon
Bila terpengaruh akan perbuatan yang bukan-bukan,
sudah jelas akan menjadi sarang iblis, senantiasa mendapatkan kesulitas-kesulitan, kerepotan-kerepotan, tidak dapat berbuat dengan itikad hati yang baik,
seolah-olah mabuk kepayang.
6. Nora kengguh mring pamardi reh budyayu
Hayuning tyas sipat kuping
Kinepung panggawe rusuh
Lali pasihaning Gusti
Ginuntingan dening Hyang Manon
Bila sudah terlanjur demikian tidak tertarik terhadap perbuatan
yang menuju kepada kebajikan. Segala yang baik-baik lari dari dirinya,
sebab sudah diliputi perbuatan dan pikiran yang jelek.
Sudah melupakan Tuhannya. Ajaran-Nya sudah musnah berkeping-keping.
7. Parandene kabeh kang samya andulu
Ulap kalilipen wedhi
Akeh ingkang padha sujut
Kinira yen Jabaranil
Kautus dening Hyang Manon
Namun demikian yang melihat, bagaikan matanya kemasukan pasir,
tidak dapat membedakan yang baik dan yang jahat, sehingga
yang jahat disukai dianggap utusan Tuhan.
8. Yeng kang uning marang sejatining dawuh
Kewuhan sajroning ati
Yen tiniru ora urus
Uripe kaesi-esi
Yen niruwa dadi asor
Namun bagi yang bijaksana, sebenarnya repot didalam pikiran
melihat contoh-contoh tersebut. Bila diikuti hidupnya akan
tercela akhirnya menjadi sengsara.
9. Nora ngandel marang gaibing Hyang Agung
Anggelar sakalir-kalir
Kalamun temen tinemu
Kabegjane anekani
Kamurahane Hyang Manon
Itu artinya tidak percaya kepada Tuhan, yang menitahkan bumi dan
langit, siapa yang berusaha dengan setekun-tekunnya akan mendapatkan
kebahagiaan. Karena Tuhan itu Maha Pemurah adanya.
10. Hanuhoni kabeh kang duwe panuwun
Yen temen-temen sayekti
Dewa aparing pitulung
Nora kurang sandhang bukti
Saciptanira kelakon
Segala permintaan umatNya akan selalu diberi, bila dilakukan dengan setulus hati.
Tuhan akan selalu memberi pertolongan, sandang pangan tercukupi
segala cita-cita dan kehendaknya tercapai.
11. Ki Pujangga nyambi paraweh pitutur
Saka pengunahing Widi
Ambuka warananipun
Aling-aling kang ngalingi
Angilang satemah katon
Sambil memberi petuah Ki Pujangga juga akan membuka selubung
yang termasuk rahasia Tuhan, sehingga dapat diketahui.
12. Para jalma sajroning jaman pakewuh
Sudranira andadi
Rahurune saya ndarung
Keh tyas mirong murang margi
Kasekten wus nora katon
Manusia-manusia yang hidup didalam jaman kerepotan,
cenderung meningkatnya perbuatan-perbuatan tercela,
makin menjadi-jadi, banyak pikiran-pikiran yang tidak berjalan
diatas riil kebenaran, keagungan jiwa sudah tidak tampak.
13. Katuwane winawas dahat matrenyuh
Kenyaming sasmita sayekti
Sanityasa tyas malatkunt
Kongas welase kepati
Sulaking jaman prihatos
Lama kelamaan makin menimbulkan perasaan prihatin, merasakan ramalan tersebut,
senantiasa merenung diri melihat jaman penuh keprihatinan tersebut.
14. Waluyane benjang lamun ana wiku
Memuji ngesthi sawiji
Sabuk tebu lir majenum
Galibedan tudang tuding
Anacahken sakehing wong
Jaman yang repot itu akan selesai kelak bila sudah mencapat tahun 1877
(Wiku=7, Memuji=7, Ngesthi=8, Sawiji=1. Itu bertepatan dengan tahun Masehi 1945).
Ada orang yang berikat pinggang tebu perbuatannya seperti orang gila,
hilir mudik menunjuk kian kemari, menghitung banyaknya orang.
15. Iku lagi sirap jaman Kala Bendu
Kala Suba kang gumanti
Wong cilik bisa gumuyu
Nora kurang sandhang bukti
Sedyane kabeh kelakon
Disitulah baru selesai Jaman Kala Bendu. Diganti dengan jaman Kala Suba.
Dimana diramalkan rakyat kecil bersuka ria, tidak kekurangan sandang dan makan
seluruh kehendak dan cita-citanya tercapai.
16. Pandulune Ki Pujangga durung kemput
Mulur lir benang tinarik
Nanging kaseranging ngumur
Andungkap kasidan jati
Mulih mring jatining enggon
Sayang sekali “pengelihatan” Sang Pujangga belum sampai selesai,
bagaikan menarik benang dari ikatannya.
Namun karena umur sudah tua sudah merasa hampir
datang saatnya meninggalkan dunia yang fana ini.
17.Amung kurang wolung ari kang kadulu
Tamating pati patitis
Wus katon neng lokil makpul
Angumpul ing madya ari
Amerengi Sri Budha Pon
Yang terlihat hanya kurang 8 hai lagi, sudah sampai waktunya,
kembali menghadap Tuhannya. Tepatnya pada hari Rabu Pon.
18. Tanggal kaping lima antarane luhur
Selaning tahun Jimakir
Taluhu marjayeng janggur
Sengara winduning pati
Netepi ngumpul sak enggon
Tanggal 5 bulan Sela
(Dulkangidah) tahun Jimakir Wuku Tolu,
Windu Sengara (atau tanggal 24 Desember 1873)
kira-kira waktu Lohor, itulah saat yang ditentukan
sang Pujangga kembali menghadap Tuhan.
19. Cinitra ri budha kaping wolulikur
Sawal ing tahun Jimakir
Candraning warsa pinetung
Sembah mekswa pejangga ji
Ki Pujangga pamit layoti
Karya ini ditulis dihari Rabu tanggal 28 Sawal tahun Jimakir 1802.
(Sembah=2, Muswa=0, Pujangga=8, Ji=1) bertepatan dengan tahun masehi 1873).
seratanipoen Raden Ngabehi Ronggowarsito

MAKNA AJARAN DEWA RUCI


Orang Jawa menganggap cerita wayang merupakan cermin dari pada kehidupannya.
Dewa Ruci yang merupakan cerita asli wayang Jawa memberikan gambaran yang jelas mengenai hubungan harmonis antara Kawula dan Gusti, yang diperagakan oleh Bima atau Aria Werkudara dan Dewa Ruci.

Pencarian air suci Prawitasari
Guru Durna memberitahukan Bima untuk menemukan air suci Prawitasari. Prawita dari asal kata Pawita artinya bersih, suci; sari artinya inti. Jadi Prawitasari pengertiannya adalah inti atau sari dari pada ilmu suci.

Hutan Tikbrasara dan Gunung Reksamuka
Air suci itu dikatakan berada dihutan Tikbrasara, dilereng Gunung Reksamuka. Tikbra artinya rasa prihatin; sara berarti tajamnya pisau, ini melambangkan pelajaran untuk mencapai lendeping cipta (tajamnya cipta). Reksa berarti mamalihara atau mengurusi; muka adalah wajah, jadi yang dimaksud dengan Reksamuka dapat diartikan: mencapai sari ilmu sejati melalui samadi.
1. Sebelum melakukan samadi orang harus membersihkan atau menyucikan badan dan jiwanya dengan air.
2. Pada waktu samadi dia harus memusatkan ciptanya dengan fokus pandangan kepada pucuk hidung. Terminologi mistis yang dipakai adalah mendaki gunung Tursina, Tur berarti gunung, sina berarti tempat artinya tempat yang tinggi.
Pandangan atau paningal sangat penting pada saat samadi. Seseorang yang mendapatkan restu dzat yang suci, dia bisa melihat kenyataan antara lain melalui cahaya atau sinar yang datang kepadanya waktu samadi. Dalam cerita wayang digambarkan bahwasanya Resi Manukmanasa dan Bengawan Sakutrem bisa pergi ketempat suci melalui cahaya suci.

Raksasa Rukmuka dan Rukmakala
Di hutan, Bima diserang oleh dua raksasa yaitu Rukmuka dan Rukmala. Dalam pertempuran yang hebat Bima berhasil membunuh keduanya, ini berarti Bima berhasil menyingkirkan halangan untuk mencapai tujuan supaya samadinya berhasil.
Rukmuka : Ruk berarti rusak, ini melambangkan hambatan yang berasal dari kemewahan makanan yang enak (kemukten).
Rukmakala : Rukma berarti emas, kala adalha bahaya, menggambarkan halangan yang datang dari kemewahan kekayaan material antara lain: pakaian, perhiasan seperti emas permata dan lain-lain (kamulyan)
Bima tidak akan mungkin melaksanakan samadinya dengan sempurna yang ditujukan kepada kesucian apabila pikirannya masih dipenuhi oleh kamukten dan kamulyan dalam kehidupan, karena kamukten dan kamulyan akan menutupi ciptanya yang jernih, terbunuhnya dua raksasa tersebut dengan gamblang menjelaskan bahwa Bima bisa menghapus halangan-halangan tersebut.

Samudra dan Ular
Bima akhirnya tahu bahwa air suci itu tidak ada di hutan , tetapi sebenarnya berada didasar samudra. Tanpa ragu-ragu sedikitpun dia menuju ke samudra. Ingatlah kepada perkataan Samudra Pangaksama yang berarti orang yang baik semestinya memiliki hati seperti luasnya samudra, yang dengan mudah akan memaafkan kesalahan orang lain.
Ular adalah simbol dari kejahatan. Bima membunuh ular tersebut dalam satu pertarungan yang seru. Disini menggambarkan bahwa dalam pencarian untuk mendapatkan kenyataan sejati, tidaklah cukup bagi Bima hanya mengesampingkan kamukten dan kamulyan, dia harus juga menghilangkan kejahatan didalam hatinya. Untuk itu dia harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Rila: dia tidak susah apabila kekayaannya berkurang dan tidak iri kepada orang lain.
2. Legawa : harus selalu bersikap baik dan benar.
3. Nrima : bersyukur menerima jalan hidup dengan sadar.
4. Anoraga : rendah hati, dan apabila ada orang yang berbuat jahat kepadanya, dia tidak akan membalas, tetap sabar.
5. Eling : tahu mana yang benar dan salah dan selalu akan berpihak kepada kebaikan dan kebenaran.
6. Santosa : selalu beraa dijalan yang benar, tidak pernah berhenti untuk berbuat yang benar antara lain : melakukan samadi. Selalu waspada untuk menghindari perbuatan jahat.
7. Gembira : bukan berarti senang karena bisa melaksanakan kehendak atau napsunya, tetapi merasa tentram melupakan kekecewaan dari pada kesalahan-kesalahan dari kerugian yang terjadi pada masa lalu.
8. Rahayu : kehendak untuk selalu berbuat baik demi kepentingan semua pihak.
9. Wilujengan : menjaga kesehatan, kalau sakit diobati.
10. Marsudi kawruh : selalu mencari dan mempelajari ilmu yang benar.
11. Samadi.
12. Ngurang-ngurangi: dengan antara lain makan pada waktu sudah lapar, makan tidak perlu banyak dan tidak harus memilih makanan yang enak-enak: minum secukupnya pada waktu sudah haus dan tidak perlu harus memilih minuman yang lezat; tidur pada waktu sudah mengantuk dan tidak perlu harus tidur dikasur yang tebal dan nyaman; tidak boleh terlalu sering bercinta dan itu pun hanya boleh dilakukan dengan pasangannya yang sah.

Pertemuan dengan Dewa Suksma Ruci
Sesudah Bima mebunuh ular dengan menggunakan kuku Pancanaka, Bima bertemu dengan Dewa kecil yaitu Dewa Suksma Ruci yang rupanya persis seperti dia. Bima memasuki raga Dewa Suksma Ruci melalui telinganya yang sebelah kiri. Didalam, Bima bisa melihat dengan jelas seluruh jagad dan juga melihat dewa kecil tersebut.

Pelajaran spiritual dari pertemuan ini adalah :
Bima bermeditasi dengan benar, menutup kedua matanya, mengatur pernapasannya, memusatkan perhatiannya dengan cipta hening dan rasa hening.
Kedatangan dari dewa Suksma Ruci adalah pertanda suci, diterimanya samadi Bima yaitu bersatunya kawula dan Gusti.
Didalam paningal (pandangan didalam) Bima bisa melihat segalanya segalanya terbuka untuknya (Tinarbuka) jelas dan tidak ada rahasia lagi. Bima telah menerima pelajaran terpenting dalam hidupnya yaitu bahwa dalam dirinya yang terdalam, dia adalah satu dengan yang suci, tak terpisahkan. Dia telah mencapai kasunyatan sejati. Pengalaman ini dalam istilah spiritual disebut �mati dalam hidup� dan juga disebut �hidup dalam mati�. Bima tidak pernah merasakan kebahagiaan seperti ini sebelumnya. Mula-mula di tidak mau pergi tetapi kemudian dia sadar bahwa dia harus tetap melaksanakan pekerjaan dan kewajibannya, ketemu keluarganya dan lain-lain.

Arti simbolis pakaian dan perhiasan Bima
Bima mengenakan pakaian dan perhiasan yang dipakai oleh orang yang telah mencapai kasunytan-kenyataan sejati. Gelang Candrakirana dikenakan pada lengan kiri dan kanannya. Candra artinya bulan, kirana artinya sinar. Bima yang sudah tinarbuka, sudah menguasai sinar suci yang terang yang terdapat didalam paningal.
Batik poleng : kain batik yang mempunyai 4 warna yaitu; merah, hitam, kuning dan putih. Yang merupakan simbol nafsu, amarah, alumah, supiah dan mutmainah. Disini menggambarkan bahwa Bima sudah mampu untuk mengendalikan nafsunya.
Tusuk konde besar dari kayu asem
Kata asem menunjukkan sengsem artinya tertarik, Bima hanya tertarik kepada laku untuk kesempurnaan hidup, dia tidak tertarik kepada kekeyaan duniawi.
Tanda emas diantara mata.
Artiya Bima melaksanakan samadinya secara teratur dan mantap.
Kuku Pancanaka
Bima mengepalkan tinjunya dari kedua tangannya.
Melambangkan :
1. Dia telah memegang dengan kuat ilmu sejati.
2. Persatuan orang-orang yang bermoral baik adalah lebih kuat, dari persatuan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, meskipun jumlah orang yang bermoral baik itu kalah banyak.
Contohnya lima pandawa bisa mengalahkan seratus korawa. Kuku pancanaka menunjukkan magis dan wibawa seseorang yang telah mencapai ilmu sejati.

MAKANAN ADALAH OBAT


Makanan sebagai obat yang terbaik


”Makanan kalian akan menjadi obat bagi kalian, dan obat-obat itu akan menjadi makanan” (Hippocrates, ”Bapak Ilmu Kedokteran”) Hampir setiap manusia di dunia ini pernah merasakan sakit, entah itu sakit yang ringan maupun sakit yang parah. Kebiasaan manusia yang selalu mencari kambing hitam sehingga mengatakan bahwa penyakit itu disebabkan oleh virus, bakteri dan kuman-kuman penyakit yang berasal dari luar dan menyerang tubuh kita sebagai pasukan yang tak nampak. Padahal virus dan bakteri itu semua telah berada di lingkungan kita dan sejak semula juga berada di dalam tubuh.

Lalu kenapa kita menjadi korban dan menjadi sakit di suatu ketika sedangkan yang lain tidak ? Jawabannya sederhana saja, semua penyakit timbul dari dalam, baik dari dalam tubuh maupun dari dalam pikiran. Kenapa bisa begitu ?. Kesalahan cara berpikir, salah cara hidup dan salah makan menjadi penyebabnya. Apabila kita hidup sewajarnya, sesuai dengan hukum-hukum keharmonisan dengan alam semesta, sakit tidak akan menimpa kita, baik itu sakit pikiran maupun tubuh. Sebaliknya, jika melanggar hukum-hukum alam yang bersifat universal ini, maka penyakit dengan mudah menimpa kita. Jadi sakit merupakan tanda bahwa telah tejadi penyimpangan dari keharmonisan alam dalam diri kita.

Tindakannya adalah berusaha untuk mengembalikan keharmonisan itu kembali disaat tubuh penuh dengan racun-racun dan sisa makanan yang membusuk. Kelebihan racun dan sisa makanan dalam tubuh membuat tubuh menjadi lemah dan tidak mampu mencegah serangan bakteri dan virus sehingga penyakit itu pun menimpa kita. Jadi sumber pertama penyakit bukanlah bakteri dan virus, tetapi kotoran yang ada di dalam tubuh akibat sistem pencernaan dan pembuangan tidak sempurna.

Di dalam ilmu yoga, para yogi mengajarkan bahwa keadaan fisik dan mental sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan. Mereka mengklasifikasikan makanan menjadi tiga golongan yaitu :

1. Makanan Rajasika (mutatif)

Makanan Rajasika adalah makanan yang memberikan rangsangan kepada tubuh dan jiwa dan hendaknya tidak dimakan berlebihan untuk menjaga keseimbangan mental. Kelebihan makanan ini akan mengganggu pikiran menjadi tidak tenang, panik, dan tidak bisa relaks. Kelompok makanan rajasik ialah : kopi, teh, softdrink, bumbu-bumbu pedas, makanan yang diragi dan obat-obatan.

2. Makanan Tamasika (statis)

Makanan Tamasika adalah makanan yang mengakibatkan rasa malas, mengantuk, gelisah dan tidak berinisiatif. Yang termasuk dalam kategori ini adalah daging, ikan, telor, jamur, alkohol, rokok, makanan basi. Dalam situasi tertentu makanan ini bisa lebih banyak dikonsumsi tergantung dari keadaan iklim dan kegiatan jasmani. Misalnya saat berada di tempat yang iklim sangat dingin, dimana daging dan sedikit minuman keras diperlukan untuk meningkatkan suhu badan.

3. Makanan Sattvika

Makanan Sattvika adalah makanan yang menyebabkan munculnya kesadaran terhadap diri sendiri, rasa kasih sayang, kedamaian dan kebahagiaan. Makanan sattvika inilah yang menjadi dasar diet para yogi, dan pilihan terhadap makanan ini akan sangat menunjang kesehatan baik secara fisik maupun mental. Kelompok makanan ini meliputi buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, padi-padian, susu dan hasil olahan susu, dan bumbu sekedarnya. Diet Sattvika juga dibesut ”lacto vegetarian” karena mencakup susu dan olahan susu yang memberikan cukup kadar protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.

Alkalinitas dan Asiditas

Dalam keadaan biasa, tubuh bersifat alkali dengan ph 7,4. Pada keadaan ini proses kimia badan menjadi lancar dan semua kotoran sebagai akibat proses ini dapat dengan cepat dilenyapkan. Sebaliknya apabila terlalu banyak makanan yang bersifat asam ada di dalam tubuh, maka tubuh dan darah menjadi asam, sehingga limpa, hati, jantung dan buah pinggang yang merupakan organ tubuh untuk menjernihkan darah mengalami pekerjaan yang berat sehingga menjadi lemah dan mudah diserang penyakit.
Sampah beracun tidak dapat dibuang dengan baik dan mengumpul di persendian yang menyebabkan rhematik dan sakit urat, jika keluar melalui kulit menjadi exym, jerawat, bisul dan bengkak. Di samping itu keadaan keasaman ini dapat menyebabkan berbagai penyakit termasuk, ambeien, kanker, lepra, infeksi, darah tinggi, jantung dan sebagainya. Cara mengatasinya adalah mengurangi jumlah makanan yang bersifat asam dan meningkatkan jumlah makanan yang bersifat alkali.

Makanan Asam

Makanan yang menghasilkan asam dan harus dihindari apabila sedang salah cerna atau ketika sedang sakit ialah :
- daging, ikan dan telur
- Teh, kopi dan alkohol
- Sambal, acar, bumbu dan cuka.
- Padi-padian, khususnya yang putih, atau tepung yang sangat dihaluskan.
- Rempah-rempah
- Bawang putih dan jamu
- Minyak dan semua makanan berlemak
- Makanan yang banyak mengandung gula

Makanan Alkali

Makanan yang bersifat alkali dan harus ditingkatkan dalam diet adalah :
- Hampir semua sayuran, khususnya sayur mayur yang berdaun hijau.
- Susu, mentega dan khususnya mentega susu.
- Madu
- Buah dan sari buah, terutama buah yang banyak mengandung air seperti pepaya, apel, nenas, tomat, pisang.

TIPS Kebiasaan Makan

1. Makan pada saat lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.
2. Makan dalam suasana damai dan gembira
3. Jangan makan terlalu banyak jenis makanan
4. Kunyah makanan sampai halus dan merata
5. Duduk dengan sikap yang baik ketika makan
6. Usahakan agar istirahat sejenak setelah makan
7. Jangan makan terlalu malam
8. Minum air secukupnya setiap hari
9. Jangan memakan makanan yang terlalu panas atau dingin
10.Lakukan asanas ”utksepa mudra” setiap pagi untuk mencegah sembelit

KURMA DAN KESEHATAN


Kandungan kalorinya yang tinggi dan mudah dicerna oleh tubuh memang cocok kalau dikonsumsi saat berbuka puasa. Khasiat yang lebih istimewa, kurma dapat menurunkan risiko serangan stroke berkat tingginya kalium yang dikandungnya.
Umumnya buah-buahan adalah sumber utama vitamin. Terutama vitamin C dan mineral. Kandungan energi atau kalorinya juga rendah, sebab lemak yang yang dikandungnya juga rendah. Namun ada pengecualian, misalnya kurma.
Kandungan lemak pada kurma juga bisa diabaikan. Namun, karbohidratnya yang tinggi membuat buah ini bisa menyediakan energi yang tinggi pula.
Malah paling tinggi diantara keluarga besar buah-buahan. Keunggulan lainnya, kurma mengandung zat gizi, penting bagi fungsi tubuh, terutama jantung dan pembuluh darah, yaitu kalium.
Fungsi mineral ini membuat denyut jantung makin teratur, mengaktifkan kontraksi otot serta membantu tekanan darah.
Itulah mengapa kurma menjadi istimewa. Apalagi beberapa penelitian membuktikan, makanan tinggi kalium bisa menurunkan risiko serangan stroke.
Cukup lima butir sehari
Penelitian di Kalifornia Utara , AS pada wanita dan pria di atas usia 50 tahun. Ternyata makin banyak makanan kaya kalium yang dikonsumsi biasanya makin kecil kemungkinan orang menderita stroke.
Para peneliti menyimpulkan dengan hanya makan satu porsi ekstra makanan kaya
kalium (minimal 400 mg setiap hari) risiko fatal bisa diturunkan sampai 40%.
Batas 400 mg itu terpenuhi dengan makan kurma kering sekitar 65 g saja atau setara dengan 5 butir kurma.
Menurut Dr. Louis Tobian,Jr., pakar penyakit darah tinggi dari Minnesota University AS ,kurma juga bisa membantu menurunkan tekanan darah, serta bisa memberi kekuatan tambahan dalam mencegah stroke secara langsung, bagaimanapun kondisi tekanan darah seseorang.
Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukannya bahwa konsumsi ekstra kalium bisa menjaga dinding arteri tetap elastis dan berfungsi normal. Keadaan ini membuat pembuluh darah tidak mudah rusak akibat tekanan darah.
Memiliki aktifitas seperti aspirin
Selain kalium yang berguna bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah, kurma juga mengandung salisilat. Zat yang dikenal sebagai bahan baku aspirin, obat pengurang atau penghilang rasa sakit dan demam.
Berdasarkan hal itu para pakar mengharapkan, dosis rendah salisilat dalam makanan yang di konsumsi secara kontinyu bisa juga meredakan sakit kepala.
Komposisi gizi
Nilai gizi yang jadi andalan utama kurma adalah kandungan karbohidrat sederhananya alias gulanya yang tinggi. Kebanyakan varietas kurma mengandung gula glukosa (jenis gula yang ada dalam darah) atau fruktosa (jenis gula yang terdapat dalam sebagian besar buah-buahan).
Namun ada satu varietasnya yang bernama Deglet Noor yang tumbuh di Kalifornia hanya mengandung gula sukrosa (dikenal juga sebagai gula pasir).
Sebagian besar zat gula yang terdapat pada kurma sudah diolah secara alami dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Seperti halnya gula pada buah-buahan yang dinamai fruktosa, zat ini mudah dicerna dan mudah dibakar oleh tubuh.
Dengan demikian akan menghasilkan tenaga yang tinggi, tanpa mempersulit tubuh untuk mengolah, mencerna dan menjadikannya sebagai gizi yang baik.
Itu sebabnya mengapa kurma dianggap sebagai buah yang ideal untuk hidangan berbuka puasa ataupun sahur. Segelas air yang mengandung glukosa, menurut Dr. David Conning, Direktur Jenderal British Nutrition Foundation, akan diserap tubuh dalam 20-30 menit.
Tetapi gula yang terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45-60 menit. Makanya orang yang makan kurma cukup banyak pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar, sebab bahan pangan ini juga kaya akan serat.
Keunggulan kurma lainnya, mengandung berbagai vitamin penting. Seperti vitamin A, tiamin dan riboflavin dalam jumlah yang bisa diandalkan, serta niasin dan kalium dalam jumlah yang sangat andal. Selain itu buah ini juga memuat berbagai zat gizi lainnya, seperti zat besi, vitamin B1, asam nikotinat, serta serat (bukan zat gizi) dalam jumlah memadai.
Zat gizi berfungsi membantu melepaskan energi, menjaga kulit dan saraf agar tetap sehat, serta penting untuk fungsi jantung. Kurma juga mengandung banyak mineral penting seperti magnesium, potasium dan kalsium yang sangat diperlukan oleh tubuh.
Serat yang terdapat dalam kurma berfungsi melunakkan usus dan mengaktifkannya, yang secara alami bisa mempermudah buang air besar. Dalam kurma juga terkandung semacam hormon (potuchsin) yang bisa menciutkan pembuluh darah dalam rahim; sehingga dengan demikian bisa mencegah terjadinya pendarahan rahim.

ILMU HITAM RAWARONTEK


Kenapa orang yang punya ilmu rawarontek bisa hidup lagi setelah mati walaupun tubuhnya telah dipotong-potong? pakai bantuan dari jin apa ilmu rawarontek itu? Karena ada jeda antara ruh terlepas dari tubuh seseorg… Jedanya itu beberapa menit dan sebelum masa jeda itu terlewati maka jin2 keturunan Iblis yg bersemayam di sel2 tubuh pemilik ilmu rawarontek akan membantu “percepatan regenerasi sel” sehingga tubuh akan tersambung kembali. Ilmu Hitam itu khan bertahap,yaitu :

1. Utk tingkat rendahnya, jin2 akan bersemayam di aura seseorg dan memperkuat aura seseorg utk ilmu tertentu, semisal : ilmu kebal / tahan pukulan, bacokan dan tusukan senjata tajam. Pada ilmu ini jin2 yg bersemayam / menempel di aura pemiliknya akan merekayasa aura orang tsb hingga mampu memadat dgn sangat cepat. Sebenarnya ilmu TM tahanan geledek meniru mekanisme ilmu ini, hanya saja pd ilmu TM tahanan geledek murni aura yg diperkuat dgn energy alam yg dipadatkan dgn kontrol pikiran dan pengejangan otot2 tubuh.

2. Utk tingkat menengah, jin2 akan mulai mendekat ke kulit pemiliknya dan biasanya ini adalah tahapan ilmu kebal tingkat menengah yg lebih kuat dari tingkat rendah. Kulit akan jadi sekeras batu karang bila ilmu kebal tingkat menengah sudah dikuasai, dan badan bukan hanya tahan pukulan dan senjata tajam, tapi senjata apipun sudah bisa ditahan dgn kekuatan ilmu hitam tingkat menengah ini.

3. Tingkat tinggi, jin2 akan masuk ke dlm sel2 di luar dan di dalam tubuh sehingga mampu membangkitkan energy TD seseorg dan mampu juga merekayasa percepatan regenerasi sel. Ini yg bahaya sekali dan biasanya umur orang yg memiliki ilmu hitam begini umurnya bisa sangat panjang karena kerusakan pd sel2 tubuhnya akan diregenerasi dgn cepat, dan itulah makanya umurnya bisa panjang. Kematian itu khan terjadi bila tubuh fisik tidak lagi layak bagi ruh krn rusak, makanya orang2 yg mati itu pasti ada kerusakan pd tubuhnya.
kalau mengingat perkataan kang dicky : “jin itu gak bisa masuk ke tubuh, ruh kita tetap kuat…”, nah hubungannya sama itu apa kang ? Bisa masuk ke sel2 tubuh krn manusianya yg “membuka akses” masuknya melalui serangkaian ritual2 ilmu hitamnya… Jadi dgn si penganut ilmu hitam tsb menjalankan syarat2 ritualnya demi meningkatkan ilmunya, maka akses masuk tsb terbuka, dan demikianlah jin2 keturunan iblis itu akan bekerja meningkatkan energy tubuh ( TD ) si pemilik ilmu hitam itu… Makanya kecepatan regenerasi selnya demikian hebat spt layaknya orang yg memiliki TD tinggi, tp kalau mereka sih dibantu jin.
apakah si jin/iblis memperkuat tmnya dengan jalan menyerap energi alam juga? ato nyerap energi lain… kalo TD orang yg berilmu hitam tinggi,gede berarti dia juga bisa memperkuat tmnya juga tanpa batas dong.. bedanya dengan ilmu HI dari segi energinya apakah berbeda, soalnya di diktat HI katanya, waktu tm masih tingkatan besar.. harus pake tingkatan diatas 50 besar buat ngalahin orang yg punya rawa rontek air dan tanah, berarti kalo kita cuma punya TM(tingkatan plg tinggi skrg) doang bisa juga ngalahin mereka yg punya TD karena dibantu jin
Si jinnya menyerap energy alam dgn bantuan tubuh manusianya itu… Memang TD mereka bangkit karena jin2nya sudah masuk ke sel2 tubuh manusia tsb… Menaikan TM tanpa batas mungkin gak selalu bisa spt kDZA begitu, sebab TDnya juga gak spt kDZA yg bisa naik terus, krn kalau mereka TDnya itu juga terbatas… Yaitu terbatas pada kemampuan jin2 yg mengendalikan sel2 tubuhnya…Sedangkan kalau TDnya kDZA bisa dinaikan kalau beliau masih berlatih…
Btw, sudah hampir seluruh sel2 tubuhnya dikendalikan oleh jin2 keturunan Iblis tsb.. Utk mengalahkan dgn TM 50 Besar, itu mah dulu banget kang… Skg gak akan bisa dgn 50 Besar menghancurkan ilmu2 iblis tingkat tinggi begitu… Skg minimal tingkatan ilmu Iblis sudah 6 Okta
Ooh ya.. InsyaAllah orang yg sakti dgn cara ilmu hitam ( TD dan TMnya kuat krn dibantu jin ), InsyaAllah akan kalah dgn orang yg sakti dgn energy murni tanpa bantuan jin… InsyaAllah itu… Jadi ketika jin2nya sudah kita singkirkan dgn TM, maka kesaktian si orang tsb otomatis akan hilang…
Btw, ada cerita dari kDZA ketika bertemu seseorg yg katanya bisa shalat di Mekkah hanya dgn memendarkan tubuhnya menjadi energy dan berpindah ke Mekkah dan orang tsb pun shalat beneran disana… Itu ada, hanya saja dia kekuatannya dibantu sama jin… Jadi jin2 tsb merasuk ke sel2 tubuhnya lalu melakukan serangkaian rekayasa energy sel sehingga energy pd sel2 tubuh tsb meningkat hebat sampai mampu melakukan “dematerialisasi” tubuhnya sendiri hingga menjadi energy yg dpt bergerak sangat cepat sekali ( berteleportasi )…
Tapi ketika oleh kDZA dilakukan gangguan thdp jin2nya ( secara diam2 ), maka otomatis si orang tsb tidak mampu lagi melakukan teleportasi… Padahal kebayang sendirilah berapa persen TD yg dibutuhkan utk melakukan teleportasi… Kalau tidak salah mah 80%-an lah ( info dari senior HI )… Bayangkan saja jin2 tsb mampu merekayasa energy di sel2 tubuh seseorg hingga 80%-an… MasyaAllah
Trus diterangkan lagi cara melakukan “dematerialisasi benda” dgn bantuan jin utk menyantet seseorg… Diinfokan bahwa bila itu dilakukan sendiri tanpa jin, maka requirement TD yg dibutuhkan tidak kurang dari 40%-an… MasyaAllah besar sekali khan ??
Bayangkan sajalah butuh berapa puluh tahun bagi orang biasa utk mencapai TD 40% dgn latihan sendiri ??? Musuhnya kDZA yg terkuat dan latihannya hampir seumur hidupnya aja cuma 30%… Apalagi kita yg latihan latihan tarik-tahan-buang nafas cuma 1-2 jam sehari….^_^ Hal2 inilah yg mengakibatkan manusia2 lebih senang minta bantuan jin supaya bisa cepet sakti, tanpa susah2 latihan sendiri….Padahal apa2 yg cepat khan belum tentu bagus dan baik.
Memang yg saya denger dari kDZA juga, kalau ilmu pamacan yg beneran itu jin2nya sudah masuk ke sel2 tubuh.. Jadi udah tingkat tinggi lah… Bukan cuma melalui sugesti jin2 ke otak pemilik ilmunya.. Bukan itu… Makanya saya nanya balik ke Yoddy, teori itu tahu darimana ??? Dimana sugesti jin yg mampu mempengaruhi otak manusia sehingga bisa merubah DNAnya jadi spt macan itu ??
Yg saya dengar dari KDZA sih udah masuk ke sel2nya… Memang jin2nya udah keturunan Iblis makanya mereka punya teknik spt itu… Waktu itu KDZA menceritakan orang berilmu hitam di Sumatra yg umurnya sudah lebih dari 300-an tahun dan juga orang berilmu hitam pancasona tingkat tinggi yg ada di Irian… Kalau yg di Irian ini umurnya udah ribuan tahun…
Kalau secara logikanya sih energy si jin2 turunan Iblis itu tidak akan mampu mempengaruhi sel2 si manusianya dari luar, tapi mereka harus merekayasannya dari dalam sel2 manusianya sendiri krn energy yg diperlukan sangat besar maka butuh energy si manusianya, dan jin2 sekuat apapun belum mampu melakukan itu…
Mungkin itu sudah cukup jelas… Jadi energy si jin2 tidak bisa merekayasa DNA pd sel2 manusia dari luar saja ( dgn sugesti pikiran mrk ke manusianya ), tetapi mesti masuk dulu…
Beda dgn manusia yg TDnya sudah sangat besar, sebab kalau manusia yg TDnya sudah sangat besar maka dia mampu merekayasa DNA makhluk lain ( baik hewan , tumbuhan dan manusia lainnya ) utk dirubah semau yg dia inginkan krn energynya sudah sangat besar
Roh itu khan baterenya tubuh, jadi energy kehidupannya… Naah kalau kesurupan itu hanyalah otak yg dikendalikan oleh si jin melalui sugesti pikiran jinnya… Jadi pd proses kesurupan, jin tsb hanyalah mengendalikan otak obyek hingga otak obyek akan mengintruksikan ke tubuhnya spt karakter si jin, misal : suaranya jadi berubah, gerakan2nya lain, kekuatannya juga berlipat2 dari sblmnya… Itu semua krn otak si obyek manusianya bener2 udah dikontrol oleh jinnya, tetapi kalau kasus kerasukan itu hanyalah mentalnya yg dikontrol, jadi belum semua kesadarannya…
Proses kesurupan dan kerasukan amat sangat berbeda dgn proses ilmu hitam tingkat tinggi… Amat sangat berbeda sekali, sebab pd ilmu hitam tingkat tinggi, energy pd sel2 sudah bisa direkayasa oleh jin2nya hingga menampilkan kekuatan2 tertentu layaknya orang yg berTD sangat besar… Trus orang yg kesurupan atau kerasukan jin itu bisa memiliki kekuatan 5-6 kali lipat kekuatan normalnya… Jadi tenaga tubuhnya bisa menghebat tetapi begitu ditembak pake TM yaa lemas lagi krn jin2 yg mengontrol otaknya juga “gak konsent” dlm pengontrolan otak si manusianya…
Dan satu lagi yg terlupa jin sekuat Raja Iblis sekalipun tidak punya TD krn tubuh fisik mereka tidak memiliki sel2 spt layaknya tubuh manusia dan hewan… Mereka hanya memiliki tubuh asli yg berbentuk energy yg kalau ditilik lebih jauh lagi InsyaAllah amat jauh tingkatannya dari energy yg dimiliki manusia… Makanya Iblis sangat iri hati ketika Nabi Adam As diciptakan..
Postingan Lama Beranda
 

Labels

Entri Populer

Pengunjung

Followers

Buku Tamu
 

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger